Rabu, 17 Oktober 2012

Investasi Dalam Efek


A. Tujuan Dalam Efek 
Perusahaan dapat menggunakan dananya untuk membeli efek atau unsur-unsur surat berharga. Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas atau tujuan untuk mendapatkan pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek.
Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara (temporary investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca. Efek tersebut dimasukan dalam atau digolongkan dalam Aktiva lancar dan biasanya disebut “marketable securities” atau “temporary investment”. 

B. Penentu”RATE OF RETURN” dan ”NILAI” Dari Efek Jangka Panjang 

Bentuk-bentuk efek dalam rangka investasi jangka panjang adalah : 
1.                  Obligasi 
2.                  Saham Preferen 
3.                  Saham Biasa 

a. Obligasi 
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap. Tujuan utama dari analisa efek dalam penilaian obligasi adalah ”rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut.      
Penentuan Nilai Obligasi 
Pada prinsipnya nilai Obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku. Apabila Obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh tempo maka nilainya ditentukan dengan mengkapitalisasikan bunga tahunnya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu ditentukan.
b. Saham Preferen

Saham Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan.
Saham preferen dianggap sebagai sekuritas hybrida karena memiliki sifat-sifat seperti saham biasa maupun obligasi perusahaan, alasannya yaitu:
  • Seperti saham karena membayar deviden yang dapat nihil bila laba perusahaan jatuh pada tingkat tertentu, selain itu saham preferen merupakan penyertaan kepemilikan dan dikeluarkan tanpa tanggal jatuh tempo. 
  • Seperti obligasi karena memberi hak didahulukan atas laba dan aktiva dan tingkat penghasilan (Deviden) berjalan yang biasanya tetap selama hidupnya. 

    c. Saham Biasa

Penentuan besarnya rate of return dan nilai dari saham biasa lebih sukar dibandingkan dengan obligasi dan saham preferen. Besarnya rate of return dari suatu saham merupakan penghasilan yang berasal dari deviden plus capital gains, maka besarnya rate of return dari saham tersebut dapat ditentukan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar