Rabu, 28 November 2012

Program Evaluation and Review Technique


1.       Pengertian
Masalah penjadwalan, perencanaan, dan pengawasan suatu proyek dari segi waktu biasanya dianalisis dengan salah satu model jaringan yang dinamakan Critical Path Method (CPM) atau Program Evaluation And Review Tehnique (PERT). CPM dan PERT pada dasarnya serupa, bedanya CPM adalah teknik deterministic sedangkan PERT bersifat probabilistik. Pada teknik deterministic, waktu kegiatan diasumsikan diketahui dengan pasti, sehingga merupakan nilai tunggal. Sedangkan pada PERT waktu kegiatan merupakan variable random yang memiliki distribusi probabilistik.
Salah satu tujuan dari analisis CPM/PERT adalah untuk menentukan waktu terpendek yang diperlukan untuk merampung proyek atau menentukan critical path, yaitu jalur dalam jaringan yang membutuhkan waktu penyelesaian paling lama. Kegiatan-kegiatan yang dilewati critical path dinamakan kegiatan kritis. Keterlambatan penyelesaian salah satu kegiatan ini akan menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek.

2.       Model Jaringan
Model Jaringan tersusun atas beberapa komponen utama:
         Kegiatan (activity), yaitu bagian dari keseluruhan pekerja yang dilaksanakan. Kegiatan suatu proyek disimbolkan dengan garis. Setiap kegiatan
menghubungkan dua peristiwa.
         Peristiwa (event), yaitu permulaan dan akhir suatu kegiatan. Biasanya peristiwa
digambarkan dengan suatu lingkaran atau nodes.
         Kegiatan semu (dummy), yaitu kegiatan yang tidak nyata. Suatu dummy
activity tidak memakan waktu dan sumber daya, jadi waktu kegiatan dan biaya
sama dengan nol.


3.       Distribusi Probabilitas Beta
Seringkali waktu penyelesaian kegiatan tidak diketahui dengan pasti atau merupakan variable random. Maka diperlukan asumsi tertentu tentang bentuk distribusi waktu penyelesaian kegiatan. Bentuk probabilistic waktu penyelesaian kegiatan tersebut dapat menggunakan distribusi beta.
Setiap kegiatan diasumsikan memberikan tiga kemungkinan waktu penyelesaian, yaitu:
1.              Optimistic time (a), ialah waktu terpendek untuk menyelesaikan kegiatan. Probabilitas waktu penyelesaian lebih pendek dan waktu ini sangat kecil.
2.              Most likely time (m), ialah waktu yang paling mungkin untuk menyelesaikan
kegiatan.
3.              Pessimistic time (b), ialah waktu terlama untuk menyelesaikan kegiatan. Probabilitas waktu penyelesaian lebih panjang dari waktu ini sangat kecil.

PERT juga mengasumsikan bahwa waktu kegiatan adalah Independen secara statistik, sehingga rata-rata dan varians waktu-waktu kegiatan itu dapat dijumlahkan untuk menghasilkan rata-rata dan varians waktu penyelesaian proyek. PERT juga mengasumsikan bahwa rata-rata dan varians waktu penyelesaian proyek mengikuti distribusi normal.
 
4.     Penjadwalan Kegiatan
Analisis PERT juga bertujuan menentukan jadwal kegiatan yang dapat menerangkan kapan kegiatan ini dimulai dan berakhir. Penjadwalan itu juga dapat menentukan critical path (sekaligus waktu minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek) dan kegiatan apa saja yang dapat ditunda dan berapa lama.

1.         Earliest Time          : Waktu minimum yang diperlukan untuk
   menyelesaikan proyek
2.         Latest Time             : Waktu terakhir (paling lama) suatu event dapat  
      direalisasikan tanpa menunda waktu penyelesaian proyek
3.      Slack Kegiatan        : Waktu dimana suatu kegiatan dapat ditunda tanpa
                                    mempengaruhi penyelesaian proyek dengan waktu
                                    minimum


sumber : modul riset operasional 2 lab manajemen menengah








 

Akuntansi Perbankan

PENGERTIAN PERBANKAN

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2002 : 23).
 
Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Standar Akuntansi Keuangan dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 792 Tahun 1990. Pengertian bank menurut PSAK No. 31 Tahun 2004 mengenai Akuntansi Perbankan, yaitu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan baik adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampak dalam kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak dalam memerlukan dana (IAI, 2004 : 31.1 Paragraf 01).
 
Bank merupakan sektor yang sangat penting yang berpengaruh dalam dunia usaha. Banyak orang dan organisasi yang memanfaatkan jasa bank untuk menyimpan atau meminjam dana. Oleh karena itu, bank memerankan pernah penting dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap sistem moneter melalui kedekatan hubungannya dengan badan-badan pengatur dan instansi pemerintah. (IAI, 2004 : 31.1 Paragraf 02).

SISTEM AKUNTANSI PERBANKAN

SASARAN SISTEM AKUNTANSI PERBANKAN
  • sebagai sistem akuntansi manajemen
  • sebagai sistem costing
  • sebagai sistem pengawasan
  • sebagai sistem pelaporan  kepada penguasa moneter
DASAR-DASAR AKUNTANSI PERBANKAN

1) accrual basis di dalam pencatatan biaya
2) cash basis di dalam pencatatan pendapatan
3) dasar rancang bangun akuntansi perbankan
· harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat menggambarkan jumlah dana yang diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut
· harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun menurut jatuh waktunya dan tingkat kekekalannya
· dapat menggambarkan Laba/rugi yang diperoleh dari hasil kegiatannya dengan jelas
· harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil kegiatan usahanya
· harus ada sistem internal control yang ketat
· harus dapat menyediakan data untuk penguasa moneter
4) dasar-dasar penyusunan rekening stelsel bank
· sebaiknya rekening assets disusun atas dasar tingkat likwiditasnya
· sebaiknya rekening hutang bank disusun atas dasar urutan pemakaiannya atau urutan jatuh waktunya
· sebaiknya rekening modal disusun berurutan atas dasar urutan kekekalannya
· sebaiknya rekening income/expense bank disusun berurutan atas dasar urutan ranking yang paling besar atau berurutan dari tingkat prioritas kegiatan utama dari bank yang bersangkutan
 sumber : http://azaleaayoe.blogspot.com/2010/02/akuntansi-perbankan.html