II. PERKEMBANGAN
AKUNTANSI DALAM EKONOMI YANG BERORIENTASI PASAR
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin
mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak,
menghitung beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit
produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini
merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.
Pola
Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak
begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat,
mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas
bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan
dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan
fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja
bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan
mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut:
1.
Perusahaan menyediakan
titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi.
2.
Kebijakan utama perusahaan
bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3.
Optimasi dalam pengertian
ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4.
Akuntansi, sebagai cabang
ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi aplikasinya dari
analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada
mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan
jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.
Disiplin
Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan
ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka
yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya.
Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin
seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada
dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
Pendekatan terhadap
perkembangan Akuntansi.
a.
Pendekatan makro ekomomi
b.
Pendekatan mikro ekonomi
c.
Pendektan independen
d.
Pendekatan yang seragam
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller
pertengahan tahun 1960-an. 1a mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi
berorientasi pasar.
1.
Berdasarkan pendekatan
makroekonomi,
Praktik akuntansi didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin
kebijakan
nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan
kebijakan oasional. Karenanya, sebagai contoh, suatu kebijakan nasional berupa
lapangan kerja yangstabil dengan menghindari perubahan besardalam
siklusbisnisakan menghasilkan praktik akuntansi yang meratakan laba. Atau,
untuk mendorong perkembangan industri tertentu, suatu negara dapat mengizinkan
penghapusan pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri tersebut.
Akuntansi di Swedia berkembang dan pendekatan makroekonomi.
2.
Berdasarkan pendekatan
mikroekonomi.
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya
terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan
hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan modal fisik
yang dimiliki.
3.
Berdasarkan pendekatan
independen,
Akuntansi berasal dan praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc,
dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
Akuntansi dipandang sebagai Fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dan
proses bisnis yang dijalankan, diambilkan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi
melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara yang
sama. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling
bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab kebutuhan
para pengguna. Akuntansi berkembang secara independen di lnggris dan Amerika
Serikat.
4.
Berdasarkan pendekatan yang
seragam,
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali
administrasi oleh pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan,
dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan
manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis
bisnis.
a)
Aktuntansi dalam negara-negara
ukum umum memiliki karakter berorienlasi lerhadap “penyajian wajar,”
transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan
pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan
ditujukan untuk kebutuhan informasi investor luar.
b)
Akuntansi dalam negara-negara
hukum kode memiliki
karaterislik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam
jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau
pemerintah (“orang dalam”) mendominasi sumber keuangan dan pelaporan keuangan
ditujukan untuk perlindungan kreditor. Penentuan standar akuntansi cenderung
merupakan aktivitas sektor publik dengan relatif sedikil pengaruh dari profesi
akuntansi. Akuntansi hukum kode sering disehut “kontinental,” “legalistik,”
atau “seragam secara makro.” Ini ditemukan di kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental
dan bekas koloni mereka di Afrika, Asia, dan Amerika.
Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai
model “pemegang sahani” dan “pihak berkepentingan” (atau kelola perusahaan
dalam negara hukum umum dan hukum kode. Sistem hukum suatu negara dan sistem
keuangannya dapat dikaitkan dalam suatu hubungan sebab akibal. Suatu sistem
legal dalam hukum umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan
perlindungan yang lebih kuat
Hukum melindungi investor luar an secara hukum sangat ditegakkan.
Hasilnya adalah pasar iiodal yang kuat berkembang di negara-negara hukum umum
dan pasar modal yang lemah berkembang di negara-negara hukum kode.
Perusahaan-perusahaan di negara hukum urnum memperoleh modal dalam jumlah yang
besar metalui penawaran publik saham kepada sejumtah investor, dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan di negara hukuni kode. Karena investor memiliki
posisi wajar terhadap perusahaan, terdapat permintaan akan informasi akuntansi
yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi keuangan dengan akurat.
Pengungkapan publik menyelesaikan masalah informasi yang tidak seimbang
(asimetris) antara perusahaan dan investor.
sumber :
http://coemix92.wordpress.com/2013/06/10/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi-internasional/
http://vanezintania.wordpress.com/2013/04/04/bab-2-perkembangan-dan-klasifikasi/
Nama : yudhi indra haryanto
npm : 28210726
kelas : 4eb20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar