HAL MENDASAR Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah
untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga
mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang
dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar.
Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko.
Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan
menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk
mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.
Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk, Risiko-risiko
lainnya :
• Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk
manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat
tidak likuid ini misalnya seperti real estate dan saham dengan kapitalisasi
kecil.
• Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak
selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahan. Kejatuhan pasar saham pada
tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.
• Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan
dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai
contoh , pihak lawan yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar
Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
• Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak
otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu. Sebagai contoh bursa efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan
shrot sales sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
• Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung
nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai
contoh, perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba
biasa lebih disukai.
• Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi
lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak
dilindung nilai. Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap
komitmen pembelian diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan sebagai
pengurang biaya pembelian.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan
bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko
keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya,
manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan
ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat
meminimalkan kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada
risiko bisnisnya yang utama.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang
ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada
pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi
risiko yang dihadapi oleh konsumen.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
efektivitas program lindung nilai.
A. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan
berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan
risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko
pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya
disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada
kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi
nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku
bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus
pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu
nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri
dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif
terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing
anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini
disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
B. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses
manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan
dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari
lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa
keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar
C. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko
kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum
dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia
kurs mengambang, manajemen risiko mencakup : 1) antisipasi pergerakan kurs, 2)
pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, 3) perancangan
strategi perlindungan yang memadai, dan 4) pembuatan pengendalian manajemen
risiko internal.
1. Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan
kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam
faktor-faktor berikut ini :
• Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan
moneter (monetery policy)
• Neraca Perdagangan (balance of trade)
• Neraca pembayaran (balance of payment)
• Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri
(international monetary reserve and debt capacity)
• Anggaran nasional (national budget)
• Kurs forward (forward exchange quotations)
• Kurs tidak resmi (unofficial rates)
• Perilaku mata uang terkait (behavior of related
currencies)
• Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
• Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option
prices)
Faktor politik sangat mempengaruhi nilai mata uang di banyak
negara. Respons politik terhadap tekanan devaluasi atau revaluasi sering kali
menghasilkan pengukuran untuk sementara waktu (temporer) dan bukan penyesuaian
kurs. Pengukuran temporer ini meliputi pajak tertentu, kontrol impor, insentif
ekspor, dan kontrol mata uang .
Kurs pasar kini (yaitu kurs forward) menunjukkan adanya
konsensus dari seluruh pelaku pasar atas kurs valuta asing di masa mendatang.
Kurs forward merupakan estimasi terbaik yang ada untuk kurs di masa mendatang.
Acaknya perubahan kurs valas mencerminkan perbedaan opini atas kurs di kalngan
pelaku pasar.
2. Manajemen Potensi Risiko
Menyusun struktur permasalah perusahaan untuk meminimalkan
pengaruh buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas
yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs
valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan.
Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat
pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi Risiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs
valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban
dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebuah
induk perusahaan AS yang mengoperasikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya di ekuador (dengan mata uang fungsional dolar AS) mengalami
perubahan nilai dolar atas aktiva moneter bersih di ekuador jika nilai tukar AS
mengalami perubahan relatif terhadap dolar. Aktiva atau kewajiban dalam mata
uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs
menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiban
terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan
kurs kini ) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Potensi ini
disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata
uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing
menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi
kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban
terpapar melebihi aktiva terpapar. Devaluasi mata uang asing menyebabkan
timbulnya keuntungan translasi. Revaluasi mata uang asing menyebabkan kerugian
translasi.
Laporan multi mata uang juga memungkinkan induk perusahaan
untuk menggabungkan laporan potensi risiko yang serupa dari seluruh anak
perusahaan luar negerinya dan melakukan analisis secara terus menerus potensi
risiko translasi di seluruh dunia berdasarkan mata uang nasional. Analisis ini
sangat membantu khususnya jika manager lokal bertanggungjawab terhadap perlindungan
atas potensi risiko tranlasi.
Potensi Risiko Transaksi
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan
kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang
berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian
translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas.
Kontrol terpusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata
uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing
perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi
mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi
risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat
melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk
menghilangkan kerugian potensial.
Potensi risiko Akuntansi versus Ekonomi Ini merupakan
pengaruh perubahan nilai mata uang terhadap kinerja operasi dan arus kas masa
depan perusahaan. Misalnya, jumlah aktiva terpapar anak perusahaan sebesar $
25.000 dan jumlah kewajiban terpapar sebesar $ 7.500, Selisihnya adalah potensi
risiko bersih yaitu sebesar $ 17.500. Berdasarkan laporan ini seorang manajer
keuangan dapat memutuskan untuk melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan
menjual sebanyak 17,5 juta dolar Australis dalam pasar forward mata uang.
Laporan potensi risiko tradisional mempertimbangkan
pengaruh perubahan kurs terhadap saldo akun per tanggal laproan keuangan.
Laporan aurs kas multi mata uang menekankan potensi risiko yang dihasilkan oleh
perubahan kurs selama periode anggaran yang berlaku.
Istilah potensi risiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan
kurs mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan
dan keluaran perusahaan relatif terhadap harga kompetitor luar negeri. Potensi
risiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan
potensi risiko translasi atau transaksi. Dengan demikian pengelolaan atas
potensi risiko semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih
bersifat strategis dan bukan taktis.
Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai struktural yang
mencakup pemilihan atau relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi
risiko operasi usaha secara keseluruhan. Sebagai alternatif, induk perusahaan
dapat mengambil pendekatan portofolio untuk pengurangan risiko dengan memilih
jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi.
Pengukuran potensi risiko operasi yang tepat memerlukan
pemahaman struktur pasar di mana perusahaan dan pesaingnya melakukan kegiatan
usaha, serta pengaruh kurs riil (sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini
sukar untuk diukur. Karena potensi risiko operasi cenderung berada dalam
periode waktu yang lama, ketidak pastian dalam hal dapat diukur atau tidak, dan
tidak berdasarkan pada komitmen secara terbuka, maka akuntan harus menyediakan
informasi yang mencakup berbagai fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi Perlindungan Sekali potensi risiko kurs yang
dihadapi dapat diidentifikasikan, langkah berikutnya adalah merancang strategi
lindung nilai untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut.
Strategi ini mencakup :
• Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan
dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko perusahaan
positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di negara yang
rentan terhdap devaluasi meliputi :
1. Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar
tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
2. Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan
untuk ekspansi modal kepada induk perusahaan.
3. Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan piutang
dagang yang beredar dalam mata uang lokal.
4. Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam
mata uang lokal.
5. Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
6. Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam
persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu
terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
7. Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang
yang kuat.
• Lindung Nilai Operasional Bentuk perlindungan risiko ini
berfokus pada variabel variabel yang mempengaruhi pendapat dan beban dalam mata
uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan
yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang.
• Lindung Nilai Struktural Lindung nilai ini mencakup
relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau komponen
manufaktur.
• Lindung Nilai Kontraktual, Berbagai instrumen lindung
nilai kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih
besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang
dihadapi.
Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah derivatif , dan
bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen keuangan dasar, seperti perjanjian
pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi
akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Instrumen
derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan hak atau kewajiban
khusus dan memperoleh nilainya dan instrumen keuangan atau komoditas lainnya.
Banyak di antaranya didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak atau
instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaanya
untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara
lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk
memahami pentingnya akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik
akuntansi lindung nilai yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa
pajak)
Para analis biasanya memusatkan perhatian pada operasi
ketika mengevaluasi seberapa baik manajemen telah menjalankan usaha intinya.
Laba bersih mencakup pengaruh kejadian luar biasa atau peristiwa jarang terjadi
yang cukup membingungkan.
Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah
diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar
dengan timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba
nonoperasi. Beberapa kriteria lindung nilai yang memadai, mencakup hal-hal
berikut:
1. Pos-pos yang sedang dilindungi nilai menimbulkan risiko
pasar yang harus dihadapi perusahaan
2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai
3. Perushaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk
lindung nilai
4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang
dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas Kontrak forward valuta merupakan
perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang
dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak
forward menimbulkan asanya premium (apabila kurs forward>kurs spot) atau
diskon (kurs forward
Keuntungan atas kontrak forward secara efektiff telah
mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat
dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.
Tampilan diatas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan
akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa
lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan
bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan
demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak forward untuk melakukan lindung
nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam
ekuitas sebagi bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan
direklasifikasikan menjadi labab kini di dalam periode saat penjualan ekspor
benar-benar dilakukan.
LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI LUAR NEGERI
Kapan saja sebuah anak perusahaan luar negeri yang memiliki
posisi aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan,
maka akan timbul kerugian translasi jika nilai uang asing mengalami penurunan
relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi juga terjadi
jika anak perusahaanluar negeri memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan
nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap mata uang induk perusahaan.
Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak
forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang
direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.
BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING
Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan
menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang
dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward
merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah
jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui sebelum
penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia
untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam
nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila dervatif keuangan tidak
diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian
yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut
diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di luar bursa utama. Penilaian
opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek
utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melaui
perntara. (over-the –counter). Disini pada umumnya akan digunakan rumus
penentuan harga secara matematis. Model penentuan harga opsi yang disebut model
Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
• Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan
transaksi lindunga nilai
• Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
• Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung
nilai
• Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
• Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas
lindung nilai
• Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai
tersebut akan sangat afektif untuk meminimalkan risiko pasar
• Penilai berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual
dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan Kendali Keuangan Setiap
strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektifitas program
lindung nilai. Umpan balik dari system evaluasi yang berjalan akan membantu
untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian
kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan
strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan.
Poin-poin pengendalian Keuangan Sistem evaluasi kinerja
terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi tidak
terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar
negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja
seluruh prodram manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai
yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut
juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian trasuri
perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta asing
tersentralisasi pada kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para manajer
anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun demikian, ketika
membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem evaluasi harus
memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan
risiko perusahaan.
ACUAN YANG TEPAT Standar yang tepat yang digunakan untuk
menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem
penilaian kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing, pertanyaan-pertanyaan
berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak memilih sebuah acuan.
• Apakah acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan yang
seharusnya diikuti?
• Apakah acuan ini dapat diperjelas di bagian awal?
• Apakah acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang
lebih rendah dibandingkan alternatif lainnya?
Jika program manajemen risiko valas tersentralisasi, maka
acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program
perlindungan risiko perusahaan merupakan program yang dapat diimplementasikan
oleh manajemen setempat. Perusahaan yang menolak risiko valuta asing secara
otomatis mungkin melakukan lindung nilai terhadap potensi risiko luar negeri
yang mungkin dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman dalam mata uang
lokal.Kinerja suatu produk lindung nilai tertentu (seperti swap mata uang),
atau kinerja seorang manajer risiko, akan dinilai dengan membandingkan imbalan
ekonomi yang dihasilkan dari transaksi yang secara aktif dilindung nilai dengan
imbalan ekonomi yang seharusnya akan diperoleh seandainya suatu perlakuan acuan
telah digunakan.
Sistem Pelaporan
Sumber :
http://awangaliakbar.blogspot.com/2013/11/manajemen-risiko-keuangan.html